Jumat, Februari 15, 2008

Kebaikan dan Keburukan

Ketika suatu sore kau bertanya kepadaku,"Mengapa engkau mencintaiku?"
Aku bingung, sebab cinta adalah hal yang aneh, rasanya ia tidak perlu punya alasan
untuk diungkapkan secara lisan. Yang pasti ia akan lahir dari sebuah kekaguman,
entah kagum dari sudut mana, aku rasa tidak penting.
Tapi ketika kau memaksaku untuk berkata sesuatu, apa boleh buat. Mungkin aku katakan,
karena aku melihat sejuta kebaikan dimatamu.

Hanya saja kata itu ternyata jadi bomerang tersendiri, kau lantas bertanya,
" apakah yang kau pahami dari kebaikan, apakah kebaikan itu?". Untuk kesekian kalinya pertanyaanmu selalu membuat otakku pusing.
Dulu kau tanyakan kepadaku arti hidup, kemudian arti kebenaran, sekarang kau bertanya arti kebaikan. Meski demikian aku masih tetap menyimpan sebuah kewajaran sebagai manusia, aku ingin mencoba menjawab semuanya.

Kekasihku... kebaikan itu luas artinya, atau mungkin banyak orang mengatakan kebaikan itu relativ, dan itu memang ada benarnya. Semua definisi sangat dipengaruhi oleh hal-hal yang subyektif. Tergantung siapa yang memberi definisi. Bisa saja kebaikan adalah sesuatu yang menyenangkan jiwa dan mendatangkan rasa tentram bagi para pelakunya, sedangkan keburukan adalah sesuatu yang tidak menyenangkan jiwa dan mengundang kecemasan bagi para pelakunya.
Kebaikan juga bisa diartikan suatu jalan yang dapat mengantarkan kita pada tujuan akhir. Sedangkan keburukan adalah sesuatu yang menghambat kita mencapai tujuan akhir. Mungkin juga ada yang berkata, kebaikan itu adalah yang sesuai dengan fitrah, sedangkan keburukan yang menyeleweng dari fitrah.

Akan tetapi jika engkau bertanya hakikat kebaikan, mungkin getar bibirku akan menjawab;
kebaikan itu adalah sesuatu yang datang dari Allah. Ia adalah sesuatu yang tidak akan pernah hilang. Ia adalah sesuatu yang akan terus bertambah dan tidak akan berkurang, karena ia adalah berkah yang datang dari Allah. Semua yang ada didalam dunia ini akan berkurang kecuali kebaikan yang datang dari Allah, ia tidak akan berkurang sedikitpun, bahkan ia akan bertambah dengan berlipat-lipat.
Sedangkan keburukan adalah sesuatu yang bersumber dari manusia ketika mempraktekan suatu metode yang salah atau keluar dari ketentuan Allah, meski ia menyangka yang ditujunya adalah hakikat kebaikan akan tetapi karena ia menyalahi metode-metode Allah maka semuanya akan berakhir pada keburukan.


"Lalu, mengapa kita harus berbuat baik?" rasanya pertanyaanmu itu tidak perlu kujawab, kekasihku. Karena pada dasarnya semua orang ingin baik dan ingin berbuat baik.
Mengapa harus berbuat baik, karena dorongan jiwa kita menghendaki itu. Fitrah manusia itu beriman dan berbuat kebaikan. Fitrah ini sengaja diciptakan Allah dalam diri manusia. Akan tetapi karena manusia mempunyai berbagai kekurangan, diantaranya sifat lupa, maka Allah mengingatkan kembali dengan menyeru manusia untuk kembali kepada fitrah asli, yaitu beriman dan berbuat kebaikan. Dan barang siapa yang mengikuti seruan Tuhan,maka ia akan diberi pahala dan barang siapa yang ingkar akan ditimpakan siksa.


"Banyak orang yang melakukan kebaikan karena jiwa kemanusiaan, bukan karena beriman pada seruan Tuhan. Bagaimana nasib orang seperti itu?" Kekasihku, aku sebetulnya enggan mengungkapkan hal ini. Aku takut jika yang kukatakan ini salah. Akan tetapi semoga Allah bersedia mengampuni.
Begini... sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakan kebaikan manusia, beriman ataupun tidak. Bagi orang yang beriman, Allah menyediakan pahala dunia dan akhirat.
Didunia mereka hidup tentram dan diakhirat mereka mendapat nikmat yang sangat besar.
Sedangkan bagi pelaku kebaikan akan tetapi tidak beriman, mereka akan mendapatkan jerih payahnya didunia saja. Misalnya dengan mendapatkan kemasyuran, cap dermawan,
nobel, dan lain sebagainya. Akan tetapi diakhirat ia tidak akan mendapatkan apa-apa.

Kekasihku … aku harap setelah ini kau tidak bertanya lagi sesuatu yang membuat keningku berkerut. Dan aku hanya tersenyum ketika kau katakan bahwa, bukankah adalah kewajibanmu untuk mengajariku?

# Tertulis ketika kau berkata bahwa kebaikan itu datang dengan jubah yang berwarna-warni, sebagaimana keburukan datang.#

Tidak ada komentar: