Rabu, Maret 19, 2008

mEnCari IMM yAnG LaiN...

Kita mungkin sering mendengar cerita sukses teman-teman IMM di periode yang sebelumnya.
IMM yang kuat... solid... besar....
karena memang memiliki kader-kader yang mempunyai kapabilitas dan kompetensi di bidangnya.
IMM yang peka terhadap realitas sosial...
turun ke jalan mengevaluasi kinerja birokrasi...
kritis membela kepentingan rakyat bahkan tak sungkan menanggapi issu internasional.

Aku lahir dari sebuah pengkaderan yang baru ku ketahui akhir-akhir ini menurut Ketua Panitia diadakan secara dadakan tapi tetap terselesaikan dengan berbagai kelebihan an kekurangannya disana sini.
Awalnya aku masuk di organisasi ini, yang terbayang olehku adalah sebuah organisasi besar yang melahirkan tokoh-tokoh besar. Organisasi yang merupakan wadah pengembangan intelektual, dimana memiliki 3 buah landasan gerak RELIGUITAS, INTELEKTUALITAS dan HUMANITAS dengan Teologi Al-Ma'un-nya.
Namun...ternyata bukan disini.... atau mungkin telah berlalu...???
Realitasnya IMM hari ini bukan apa-apa dan belum bisa menjadi apa-apa.
Kita bahkan belum bisa mengkonstruksikan kegiatan dengan baik karena setelah pengkaderan itu, lahir pengkaderan-pengkaderan dadakan berikutnya, banyak pesertanya namun kemudian tak mampu bertahan dan akhirnya keluar secara perlahan-lahan.

Aku rindu IMM.... tapi bukan IMM yang ada kini....
IMM yang kaku... sulit bergerak... tidak memiliki kepercayaan diri... malu menampakkan wajahnya....
Aku rindu IMM yang lain.... IMM yang bila di ucapkan namanya mampu memberikan bergaining position. Memiliki nilai tawar... solid dan mengakar...
Aku rindu IMM... IMM yang ketika mendengar namany rakyat berdiri mengangkat topi, seolah memberikan jalan agar IMM berada di barisan depan, memimpin aksi, tapi... seperti biasa... aksi yang tidak anarkis... aksi yang damai dan mampu memberikan solusi.....

AYOLAH... AYO... AYO.....
DERAP DERUKAN LANGKAH....
DAN KIBAR GELEPARKAN PANJI-PANJI....


mungkin penggalan bait MARS diatas mampu memberikan kita Ghiroh untuk MENGEJAR IMM YANG LAIN... IMM yang berada jauh disana... didunia idelis pada intelektualnya...
IMM yang berada di mimpi rakyat karena TEOLOGI AL-MA'UN yang dianut para aktivisnya.
IMM yang mampu memberikan pencerahan bagi warga Muhammadiyah dengan gerakan TAJDIDNYA.

INGATLAH... INGAT... INGAT...
NIAT TLAH DI IKRARKAN...
.........................................................
(SEJARAH UMMAT TELAH MENUNTUT BUKTI....)



selamat MILAD IMM ke-44

Selasa, Maret 18, 2008

For u My mOm....

Dear mama …
Salam sayang dan rindu selalu untukmu … Teriring do’a agar kau sehat dan bahagia dihari tuamu.
Pada hari bahagia ini … Ada begitu banyak cerita yang ingin kuluahkan, Saking banyaknya … aku tak tahu lagi … Dari mana aku memulainya …

Ma…
Perjalanan hidup ini … Aku lalui dengan ketabahan dan kesabaran… Yang hampir … dalam sekali waktu Sering ku berfikir … Masih mampukah aku untuk bertahan … ???
Begitu banyak duka … dan airmata …. Kaki ini terasa lelah …
Batin ini mengeluh …
Tapi ma …
Aku tak bisa berhenti … dan Akupun tak mau berhenti ... Sebab ada dirimu yang menantiku disana …Dipersimpangan jalan …
Kelak kita akan sama – sama memilih … Dipersimpangan jalan itu …
Kita pernah mengikat janji untuk memilih Dan melalui jalan yang sama … bersama – sama …

Ma…
Adakah yang lebih mulia dari janji itu … ??? Aku selalu berfikir itulah janji yang akan menjadi
Kado istimewaku untukmu sampai dengan hari ini … Bahwa aku … akan selalu mendo’akanmu
Kapan dan dimanapun dirimu berada.

Kau banyak memberiku cerita … Petuah … juga amanah, Yang sampai dengan hari ini
Aku menyimpannya dalam hati.
Kelembutan … Adalah tenaga dan kekuatanku dalam mencapai cita – cita
sungguh … pertahanan diriku masih kuat karena dukunganmu …
walau kini kau telah jauh namun aku takkan pernah melupakan
seiring waktu bayanganmu semakin dekat.

di hari ini …entah kenapa … aku jadi begitu rindu …
pada senyummu … candamu … pada semua tingkahmu
dan aku berdo’a untukmu …

Ma…
Semoga, kebahagiaan ketenangan dan keteduhan … Selalu menyertaimu disana …
Didunia yang berbeda karena aku akan selalu mendo’akanmu …lewat sujud – sujud malamku.

meMory.....

Dear Mama....
Hari ini ULTAH-mukan ma…!!!
Iya donk… aku masih ingat … Sebab aku menyimpannya disini…
Dihatiku …

Kemarin …Aku masih ingat lho...Kita merayakannya dengan gembira
Walau sangat sederhana…Senang deh…!!! Bisa bikin mama bahagia…
Apalagi… kalau bikin mama tertawa… :)

Oh ya…Kira – kira siapa yah… Yang suka ngeledekin mama … ???
Pasti adik … atau … kakak … ??? Aduh aku uda lupa ma … !!
Maaf ya …

Tapi …
Satu yang mesti mama percaya … Bahwa dimanapun mama berada
Hari lahirmu takkan ku lupa … !!!

......................................................................................................................

Aku hampir tak bisa berkata, Berapa lama lagikah kau bisa bersamaku
Ada ketakutan … kegelisahan … dan kecemasan … Mengiringi setiap langkah.

Ma…
Jika aku bisa menahan waktu Aku akan menahannya
Sejenak … sejenak … sejenak …
Yang berkali – kali, Agar kita bisa selalu bersama Agar kehangatan cintamu
Tak terlepas dari diriku… Agar …
aku begitu banyak berharap… Padahal aku juga Cuma manusia biasa …

Ma…
Aku tak mau mengakuinya Tapi aku juga tak bisa bohong
Bahwa dimatamu Terlihat tanda kelelahan........................

Jumat, Februari 22, 2008

DAUN ITU GUGUR TANPA MENYENTUH GRAFITASI

Aku dapat pergi dengan darah merahku,
menggapai semua warna biru, merah bahkan jingga.
Meninggalkanmu dengan memori-memori lalu yang menyayat,
membiarkanmu terpasung ketidakberdayaanmu,
tanpa datang menangkapmu ketika kamu jatuh.

Aku sudah siap terbang, meski aku tidak lagi takut untuk terjatuh, namun aku masih tidak tahu kapan saatnya tiba. Kapan jatuh itu, menungguku di bawah sana. Asal tanpa gagak dan langit oranye, asal nafas masih melepas, ketika daun-daun itu terbang dan jatuh ke tanah..
 
Sehari serasa seperti setahun, bayangan-bayangan kemarin susah untuk pergi, menghantui mimpi-mimpiku, bertanya pada imajinasiku. Waraskah cinta… ? Atau sudah gilakah mimpi… ?
Atau mungkin, di balik semua itu, kehidupan hanyalah hiruk-pikuk yang menyibukan, bacot yang bertebaran diantara tanah dan helai daun yang gugur. Tak terpisah, tak menyatu, terkubur dan terbang, tersenyum pahit dan merintih, ketiadaan sampai kekosongan. Tong kosong di padang gurun. Kering dan murni, kehausan badai gurun.

Aku bukan sedang menulis simbolisme diri. Tapi membangun sebuah ritual, bertanya, berkesan, berkesimpulan, pada hidup yang hanya sekali. Bukankah kita ini manusia, yang sama seperti binatang, hanya mungkin kita terlalu banyak berdansa. Nadi itu berharga untuk di sayat, asal jangan di habiskan di bath tube yang sepi. Kosong tanpa mimpi. Jangan pergi, jangan hilang di ruang-ruang kosong tanpa mimpi.Aku memegang sejumlah keyakinan, bacot-bacot itu, yang sesuci ketiadaan. Sesuci batu dan sungai yang menyatu. Meluruh, memburu, memusar, membuncah, dan mengakhiri. Simfoni sebuah arti dari neraka-surga yang telah wafat. Seorang Siddharta tanpa tuhan yang mencapai tathagatha, dan menertawai brahmana. Aku disini, merapal mantra untuk mengembalikan ketiadaan dunia.

Tapi kamu diantaranya, dan aku takut mati, aku takut kehilangan….aku bahkan sudah tersesat. Siapa yang tersesat? Apakah anak-anak itu…??? mereka tersesat di taman bermain…?

Kalau saja Cuma taman bermain..., mereka tersesat di dalam labirin karena ekstase, dan labirin itu telah hilang, menjadi hantu-hantu gentayangan, di malam-malam manakala kehidupan masih ingin diingati dan kematian sudah jenuh berdansa sendiri..

Aku susah untuk jatuh, udara pergi meninggalkanku dan tanah menunda gravitasiku, aku juga tidak dapat terbang karena angin pergi duluan menuju angkasa Lalu rintik hujan datang, dan aku masih disini, di labirin tak bernama, tak berjasad, tanpa bentuk dan lekuk…

Rabu, Februari 20, 2008

BUNGA MAWAR.....

Sebuah jalan yang indah dan luas pasti ingin sekali kita untuk melaluinya, namun jalan itu juga mempunyai beberapa bagian jalan yg kecil, sempit dan tikungan-tikungan tajam yg tentunya kita membutuhkan rambu -rambu utk melaluinya. Siapapun yg mematuhi rambu-rambu jalan ini, pasti akan tiba ditujuan dengan aman, tenang dan menyenangkan.

Jalan Dakwah merupakan jalan yg luas lagi terang. Berbagai upaya penyimpangan dan kepentingan hawa nafsu ditengah perjalanan ini mengakibatkan adanya jalan-jalan sempit dan rintangan penghalang. Namun dalam memberikan tanda yang akan menerangi jalan Anda ketika datangnya kegelapan fitnah dan ancaman bahaya, rasa cinta dan ghirah kami enggan bila hanya memberikan kepada anda tanda-tanda berupa sinar berkilat berupa garis.

Tetapi ikatan yang ada diantara kita adalah ikatan-ikatan batin. Kita sama-sama mempunyainya. perasaan yang halus dan jujur, jiwa persaudaraan kita benar-benar hangat & sangat ramah. Tanda-tanda itu akan tumbuh bagaikan sebuah Bunga Mawar Merah yang tumbuh dibumi sanubari. Dedaunnya akan memancarkan cahaya terang seterang kejernihan hati kaum Muslimin. Bunga itu tertanam dan tumbuh ditanahku, dia tampak merah karena lelehan hati yang menyambutnya dengan lembut. Aku mempunyai hati dan cukuplah hati ini aku turuti sesuai dengan kejernihan dan kejujurannya.

Aku tidak mengerti... apakah warna merah hati yang terdapat pada bungaku ini adalah kemerahan pertanda rasa malu, karena adanya banyak realita menyedihkan dan pertikaian yg terjadi dikalangan para aktifis dakwah… dimana kita mengaku sebagai bagian dari mereka. Mereka mengabaikan berbagai parameter yang benar dalam masalah ukhuwah karena ingin menang sendiri sehingga mereka berada dalam ketidakpastian dan kehilangan kesempatan, padahal mereka sudah dekat dengan kemenangan, sekiranya mereka mau bersikap tenang.
Ataukah warna merah hati yang terdapat pada bungaku ini adalah merah darah yang membasahi bungaku…??? Darah yang mengalir Dari hati yang terluka karena berbagai bencana yang menimpa kaum muslimin dan fitnah yang menimpa para aktifis islam…???

Namun yang jelas ia adalah pendarahan yang pedih yang berasal dari luka yg menyakitkan. Aku berharap semoga rintihanku ini akan meluluhkan hati mereka yang bertengkar dan berselisih …. sehingga perselisihan itu terendam & terciptakan ikatan persaudaraan yang menyejukkan.
Semua yang aku persembahkan ini adalah penyegaran dan kebangkitan nyanyian para pemikir dakwah.Apabila gema ini telah sampai ke semua hati yang tulus, maka ia selayaknya ikut serta menangis. Namun, tangisan itu bukan tangisan penyesalan dan keputus asaan karena itu dilarang. Tangisan kita sebenarnya adalah tangisan wajar dalam setiap fitrah jiwa insani, setiap kali terkena tusukan yang menyakitkan. Dan juga merupakan tangisan rasa malu kepada Tuhan Yang selalu mengawasi, yang merasa senang menyaksikan sudut mata para hamba-NYA mengalirkan air mata taqwa dan taubat setelah berbuat salah.

Maka bangkitlah wahai saudaraku…siramlah bungaku. Sesungguhnya dihadapanmu terdapat banyak jebakan, halangan dan rintangan. Bunga ini benar-benar tertanam untukmu. Dedaunnya yang merah melambai-lambai oleh angin sepoi keimanan. Bunga itu akan memperingatkanmu bagaimana cara menempuh jalan dakwah ini dengan baik.



Jumat, Februari 15, 2008

Kebaikan dan Keburukan

Ketika suatu sore kau bertanya kepadaku,"Mengapa engkau mencintaiku?"
Aku bingung, sebab cinta adalah hal yang aneh, rasanya ia tidak perlu punya alasan
untuk diungkapkan secara lisan. Yang pasti ia akan lahir dari sebuah kekaguman,
entah kagum dari sudut mana, aku rasa tidak penting.
Tapi ketika kau memaksaku untuk berkata sesuatu, apa boleh buat. Mungkin aku katakan,
karena aku melihat sejuta kebaikan dimatamu.

Hanya saja kata itu ternyata jadi bomerang tersendiri, kau lantas bertanya,
" apakah yang kau pahami dari kebaikan, apakah kebaikan itu?". Untuk kesekian kalinya pertanyaanmu selalu membuat otakku pusing.
Dulu kau tanyakan kepadaku arti hidup, kemudian arti kebenaran, sekarang kau bertanya arti kebaikan. Meski demikian aku masih tetap menyimpan sebuah kewajaran sebagai manusia, aku ingin mencoba menjawab semuanya.

Kekasihku... kebaikan itu luas artinya, atau mungkin banyak orang mengatakan kebaikan itu relativ, dan itu memang ada benarnya. Semua definisi sangat dipengaruhi oleh hal-hal yang subyektif. Tergantung siapa yang memberi definisi. Bisa saja kebaikan adalah sesuatu yang menyenangkan jiwa dan mendatangkan rasa tentram bagi para pelakunya, sedangkan keburukan adalah sesuatu yang tidak menyenangkan jiwa dan mengundang kecemasan bagi para pelakunya.
Kebaikan juga bisa diartikan suatu jalan yang dapat mengantarkan kita pada tujuan akhir. Sedangkan keburukan adalah sesuatu yang menghambat kita mencapai tujuan akhir. Mungkin juga ada yang berkata, kebaikan itu adalah yang sesuai dengan fitrah, sedangkan keburukan yang menyeleweng dari fitrah.

Akan tetapi jika engkau bertanya hakikat kebaikan, mungkin getar bibirku akan menjawab;
kebaikan itu adalah sesuatu yang datang dari Allah. Ia adalah sesuatu yang tidak akan pernah hilang. Ia adalah sesuatu yang akan terus bertambah dan tidak akan berkurang, karena ia adalah berkah yang datang dari Allah. Semua yang ada didalam dunia ini akan berkurang kecuali kebaikan yang datang dari Allah, ia tidak akan berkurang sedikitpun, bahkan ia akan bertambah dengan berlipat-lipat.
Sedangkan keburukan adalah sesuatu yang bersumber dari manusia ketika mempraktekan suatu metode yang salah atau keluar dari ketentuan Allah, meski ia menyangka yang ditujunya adalah hakikat kebaikan akan tetapi karena ia menyalahi metode-metode Allah maka semuanya akan berakhir pada keburukan.


"Lalu, mengapa kita harus berbuat baik?" rasanya pertanyaanmu itu tidak perlu kujawab, kekasihku. Karena pada dasarnya semua orang ingin baik dan ingin berbuat baik.
Mengapa harus berbuat baik, karena dorongan jiwa kita menghendaki itu. Fitrah manusia itu beriman dan berbuat kebaikan. Fitrah ini sengaja diciptakan Allah dalam diri manusia. Akan tetapi karena manusia mempunyai berbagai kekurangan, diantaranya sifat lupa, maka Allah mengingatkan kembali dengan menyeru manusia untuk kembali kepada fitrah asli, yaitu beriman dan berbuat kebaikan. Dan barang siapa yang mengikuti seruan Tuhan,maka ia akan diberi pahala dan barang siapa yang ingkar akan ditimpakan siksa.


"Banyak orang yang melakukan kebaikan karena jiwa kemanusiaan, bukan karena beriman pada seruan Tuhan. Bagaimana nasib orang seperti itu?" Kekasihku, aku sebetulnya enggan mengungkapkan hal ini. Aku takut jika yang kukatakan ini salah. Akan tetapi semoga Allah bersedia mengampuni.
Begini... sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakan kebaikan manusia, beriman ataupun tidak. Bagi orang yang beriman, Allah menyediakan pahala dunia dan akhirat.
Didunia mereka hidup tentram dan diakhirat mereka mendapat nikmat yang sangat besar.
Sedangkan bagi pelaku kebaikan akan tetapi tidak beriman, mereka akan mendapatkan jerih payahnya didunia saja. Misalnya dengan mendapatkan kemasyuran, cap dermawan,
nobel, dan lain sebagainya. Akan tetapi diakhirat ia tidak akan mendapatkan apa-apa.

Kekasihku … aku harap setelah ini kau tidak bertanya lagi sesuatu yang membuat keningku berkerut. Dan aku hanya tersenyum ketika kau katakan bahwa, bukankah adalah kewajibanmu untuk mengajariku?

# Tertulis ketika kau berkata bahwa kebaikan itu datang dengan jubah yang berwarna-warni, sebagaimana keburukan datang.#